pernahkah Anda mendengar suatu keluarga terbebas dari mengkonsumsi gula? Bisa jadi keluarga yang mengkonsumsi jumlahnya jauh lebih besar dari yang tidak.Konsumsi gula dalam suatu keluarga memang sulit dihindari.Gula dibutuhkan sebagai pelengkap minum teh dan kopi di pagi hari,dan kapanpun saat menikmati minuman manis,makanan kecil,pelemgkap makanan kue,roti,serta makanan atau minuman lain.Setiap kali membuat makanan ringan,atau camilan,memasak,membuat sirup,atau aneka minuman manis lainnya,gula menjadi pasangan yang tak terpisahkan.Hal ini menunjukkan,konsumsi gula di masyarakat cukup tinggi.Anak-anak termasuk salah satu yang sulit dipisahkan dari gula.Makanan atau minuman yang mereka gemari sebagian besar mengandung gula.Cobalah tawarkan kepada mereka lolipop,cokelat,gulali,atau makanan manis lainnya pada umunya dapat dipastikan dengan mereka dengan cepat akan menerima tawaran itu.
Ancaman Di Balik Manisnya Gula
Ancaman Di Balik Manisnya Gula
Tanpa kita sadari,dibalik manisnya gula tadi,ancaman gigi berlubang tengah menghadang.Seberapa besar yang kita konsumsi ,setiap kali gula mencapai plak gigi,maka asam akan di produksi.Hal ini menyebabkan derajat keasaman (pH) dalam plak gigi menjadi tinggi atau lebih rendah dari tujuh (netral).Ironosnya,dua menit setelah masuk ke dalam plak,saat itu pula gigi dalam kondisi kritis terhadap kerusakan.
Bisa dibayangkan,bila salah satu anggota keluarga Anda ada yang hobi makan permen atau makanan manis lain,bukan? Sudah selayaknya Anda waspada.Sebab,kerusakan gigi akan terus berlangsung,seiring jumlah konsumsi gula.Semakin banyak gula yang dikonsumsi,semakin banyak pulaasam yang dihasilkan plak gigi.Asam inilah yang nantinya membentuk titik rawan tak kasat mata pada gigi,dan menjadi awal terjadinya kerusakan gigi.
Sayangnya,meski sebagian besar masyarakatmenyadari konsumsi gula dapat menyebabkan gigi berlubang,namun tingkat konsumsi gula dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Total konsumsi gula Indonesia pada tahun 2002 tercatat 3,3 juta ton.Pada tahun-tahun berikutnya konsumsi secara konsisten meningkat dengan laju 4,2% per tahun,dan pada tahun 2009, total kebutuhan onsumsi gula sebesar 4,85 juta ton per tahun.Bagaiman dengan masyarakat Indonesia yang penduduknya lebih dari 200 juta jiwa ini?Apakah mereka juga terancam gigi berlubang?
Jika Gigi Berlubang Tak Cepat Diatasi
Apa akibatnya jika gigi berlubang tak segera ditangani? Mungkin Anda tak pernah membayangkan,bila racun dan sisa kotoran maupun mikroba yang memicu terjadinya infeksi pada gigi dan mulut dapat menyebar ke anggota tubuh melalui lubang gigi.Mungkin juga Anda tidak percaya,gigi berlubang akibat sering mengkonsumsi gula tanpa dusertai perawatan yang baikdan benar dapat menyebabkan komplikasi berbagai penyakit lain,misalnya jantung,ginjal,dan paru-paru.Sesuai teori fokal infeksi,infeksi kronis di suatu tempat bisa memicu penyakit di tempat lain.
Mengetahui seberapa besar dampak negatif yang ditimbulkan oleh gula terhadap terbentuknya lubang gigi memang penting,namun yang lebih penting lagi adalah mencegah sedini mungkin sebelum kerusakan terjadi.
Berikut tips mencegah gigi berlubang
Yang dianjurkan:
Bisa dibayangkan,bila salah satu anggota keluarga Anda ada yang hobi makan permen atau makanan manis lain,bukan? Sudah selayaknya Anda waspada.Sebab,kerusakan gigi akan terus berlangsung,seiring jumlah konsumsi gula.Semakin banyak gula yang dikonsumsi,semakin banyak pulaasam yang dihasilkan plak gigi.Asam inilah yang nantinya membentuk titik rawan tak kasat mata pada gigi,dan menjadi awal terjadinya kerusakan gigi.
Sayangnya,meski sebagian besar masyarakatmenyadari konsumsi gula dapat menyebabkan gigi berlubang,namun tingkat konsumsi gula dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Total konsumsi gula Indonesia pada tahun 2002 tercatat 3,3 juta ton.Pada tahun-tahun berikutnya konsumsi secara konsisten meningkat dengan laju 4,2% per tahun,dan pada tahun 2009, total kebutuhan onsumsi gula sebesar 4,85 juta ton per tahun.Bagaiman dengan masyarakat Indonesia yang penduduknya lebih dari 200 juta jiwa ini?Apakah mereka juga terancam gigi berlubang?
Jika Gigi Berlubang Tak Cepat Diatasi
Apa akibatnya jika gigi berlubang tak segera ditangani? Mungkin Anda tak pernah membayangkan,bila racun dan sisa kotoran maupun mikroba yang memicu terjadinya infeksi pada gigi dan mulut dapat menyebar ke anggota tubuh melalui lubang gigi.Mungkin juga Anda tidak percaya,gigi berlubang akibat sering mengkonsumsi gula tanpa dusertai perawatan yang baikdan benar dapat menyebabkan komplikasi berbagai penyakit lain,misalnya jantung,ginjal,dan paru-paru.Sesuai teori fokal infeksi,infeksi kronis di suatu tempat bisa memicu penyakit di tempat lain.
Mengetahui seberapa besar dampak negatif yang ditimbulkan oleh gula terhadap terbentuknya lubang gigi memang penting,namun yang lebih penting lagi adalah mencegah sedini mungkin sebelum kerusakan terjadi.
Berikut tips mencegah gigi berlubang
Yang dianjurkan:
- Sikat gigi minimal 2 kali sehari,pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur,dengan cara yang benar dimulai dari gusi ke arah gigi adalah 2 menit.
- Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride,karena terbukti dapat mengurangi risiko sakit gigi berlubang sebanyak 30 persen.
- Sebaiknya,konsumsi banyak sayuran dan buah,yang dapat merangsang produksi saliva/air ludah,yang sangat penting untuk proses remineralisasi dan menjaga bakteri dalam rongga mulut tetap stabil.
- periksakan gigi ke dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali.
- Malas menyikat gigi atau berkumur setelah makan.
- Pergi tidur malam tanpa menyikat gigi terlebih dahulu.
- Takut atau enggan memeriksakan gigi ke dokter gigidengan alasan perawatan gigi itu mahal.
- Mengkonsumsi makanan manis di antar waktu makan.
Ayo,kita perbaiki!
sebelum lubang terjadi
sebelum lubang terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar